Selasa, 14 Februari 2012

PIDATO PENDIDIKAN SEX HARUS MASUK DALAM KURIKULUM SEKOLAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT, dimana pada hari ini kita semua masih diberi bebrapa kenikmatan, yang
sama sekali tidak bisa kita hitung, berapa kenikmatan yang Allah berikan kepada kita.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi besar
kita Muhammad SAW.

Bapak/Ibu guru yang saya hormati.
Rekan-rekan seperjuangan yang saya banggakan, dalam kesempatan yang baik
ini perkenankan saya untuk belajar berpidato dengan mengambil tema :
PENDIDIKAN SEX HARUS MASUK DALAM KURIKULUM SEKOLAH
Polemik tentang perlu tidaknya materi pendidikan sex dan  kesehatan reproduksi dimasukkan kedalam kurikulum sekolah, merupakan wacana yang pada akhir-akhir ini sering muncul di media masa maupun dalam forum-forum seminar maupun diskusi.
Wacana ini bertitik tolak dari hasil-hasil riset yang telah banyak dilakukan menunjukkan bahwa perilaku seksual remaja sekarang ini cenderung berada dalam tataran yang cukup mengkhawatirkan.
Kalau kita melihat banyaknya kasus - kasus yang muncul yang berkaitan dengan perilaku remaja, misalnya kasus hamil pra nikah, aborsi , maupun pembuangan bayi hasil hubungan gelap yang dilakukan oleh remaja, menunjukkan bahwa telah ada penyimpangan perilaku sexual pada sebagian  remaja kita.
Tentunya kita sepakat bahwa perilaku menyimpang yang berkaitan dengan kehidupan seksual remaja perlu untuk segera kita luruskan, karena disamping perilaku ini bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai kemanusian, nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, perilaku seksual yang menyimpang tersebut juga akan bisa merusak citra diri remaja, citra keluarga maupun mengganggu kesehatan reproduksi remaja tersebut.
Permasalahannya sekarang adalah bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar
remaja atau pelajar mempunyai persepsi dan pemahaman yang benar terhadap masalah seksualitas, pacaran, pernikahan , kehamilan maupun tentang kesehatan reproduksi.
Ada tiga institusi yang akan mempengaruhi pribadi dan tingkah laku seorang anak yaitu keluarga, masyarakat maupun sekolah. Tiga institusi ini tidak bisa dipisahkan satu-sama lainnya dalam mempengaruhi kepribadian maupun perilaku seseorang. Karena begitu kuat dan pentingnya ketiga institusi tersebut dalam mempengaruhi tingkah laku seseorang maka walaupun tidak sepenuhnya benar ada pepatah mengatakan bahwa " kalau ingin melihat bagimana kondisi keluarga, masyarakat dan sekolah yang ada maka lihat bagaimana perilaku yang ditampilkan oleh anggota masyarakatnya".
Disamping aspek kurikulum, guru, siswa, masyarakat juga perlu dipikirkan sarana pendukung misalnya buku paket. Hal - hal seperti ini harus dipikirkan terlebih dahulu karena pada dasarnya tingkat perkembangan psikologis anak remaja berbeda dengan orang dewasa misalnya mahasiswa sehingga harus dipertimbangkan dan dipersiapkan yang matang agar program pendidikan ini justru menjadi bumerang bagi kehidupan anak karena tergesa-gesa karena tuntutan modernisasi kesalahan dalam mendesainnya.
kesimpulannya adalah pendidikan sex maupun reproduksi dilihat pada dasarnya perlu untuk anak remaja, dan penyampaiannya itu menjadi tanggungjawab keluarga, masyarakat dan sekolah. Karena kelebihannya yang dimiliki oleh sekolah maka sekolah mempunyai peran yang strategis dalam menyampaikan pendidikan sex dan reproduksi sehat ini kepada anak, namun dalam implementasinya perlu dipesiapkan secara matang tentang kesiapan kurikulum, guru, siswa, masyarakat maupun sarannya pendukung yang lainnya. Semoga kita terburu-buru agar tidak keliru.
Dengan selalu memohon ampun dan ridho-Nya semoga apa yang kita cita-citakan
Allah SWT mengabulkannya. Amin ya Rabal Alamin.
Kiranya hanya itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini
mohon maaf atas segala kehilafan dan kekurangannya.
Wabillahitaufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar